Upayaku Mendengar-Mu

Dimanapun kaki berpijak
Kemanapun aral melintang mencari tujuannya
Sikap akan telihat oleh banyak mata
Melihat tindakan mereka yang tersapu membersihkanku
Atau justru terlontar menggonggong
Dengan terkaman yang tajam

Seketika itu.....
Upayaku hanya satu
Yaitu......
Mendengarkan-Mu
Walau terlontar beriringan
Baik menyayat dengan tajam
Menghapus secara perlahan
Atau tersirat syahdu yang menghanyutkan

Akupun mulai paham
Ketika pedangku menancap begitu dalam
Meninggalkan bekas yang memerihkan
Luka akan tertutup
Dengan upayamu menyertaiku
Menutupi kekuranganku
Dan luka itu akan rekah
Ketika kau menggoresku
Tidak menutupku
Tetapi justru menambah perihku
Maka upayaku akan kembali seperti dulu
Yaitu....
Mendengarkan-Mu


Sekedar info mengenai penulis

Hamidi Azis Nasution sang Pelakon kehidupan. Berdarah Batak, besar dinegeri melayu riau. Mungkin sampai sekarang saya adalah tokoh yang masih penuh dengan mimpi di Indonesia.  tidak banyak orang yang mengerti mengenai perjalanan hidup saya, jatuh bangunnya perjuangan yang dirasakan merupakan rujukan hidup yang sesungguhnya.

Seorang ibu pengendali dibelakang saya seorang ibu yang mampu mengkokohkan tungkai perjalan hidup ini. apa lah anti perjuangan tanpa pengharapan.

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Praktikum Statistik ANOVA

Lirik Letra de Échame La Culpa Dan Arti Indonesia

Maaf jika aku tak seasik dulu